1. SEMUT
Komplek sarang semut dibangun oleh banyak anggota koloni. Sarang semut dibangun di bawah tanah atau di atas pohon. Sarang semut ini dapat ditemukan di dalam tanah, di bawah batu atau kayu dan di dalam batu berongga. Bahan yang digunakan untuk pembangunan adalah tanah dan tanaman.Sarang semut selalu dijaga ketat, jadi jangan sampai mengganggunya.
Dari aspek tata ruang dan sirkulasi, pengaturan zona pada sebuah sarang semut dapat dikatakan mirip dengan penataan sirkulasi rumah sakit. Zona-zona ruang pada sarang semut dapat dikatakan jauh lebih teratur, karena tidak terdapat perpotongan-perpotongan sirkulasi yang tidak diperlukan. Ruang-ruang pengeraman dan perawatan larva serta ruang tempat ratu semut bertelur terletak di area privat dengan jalur yang buntu, sehingga tidak dilalui oleh semut-semut lain yang tidak bertugas di area itu.
Keistimewaan lain dari sarang semut ini, adalah meskipun sarang ini meliputi area yang sangat luas, dengan kedalaman yang berbeda dari permukaan tanah, suhu di dalam setiap ruang tetap konstan dan seragam sepanjang hari. Sistem pengaturan suhu yang sangat canggih ini mengingatkan kita kepada perancangan ruang-ruang dalam sebuah rumah sakit. Ruang-ruang tertentu di dalam sebuah rumah sakit, misalnya ruang bedah, ruang rawat intensif (ICU), ruang recovery dan ruang penyimpanan obat membutuhkan pengaturan suhu, kondisi kelembaban dan tingkat sterilisasi tertentu, agar kondisi pasien dapat terjaga. Pada sebagian rumah sakit, kebutuhan ini terkadang tidak dapat dipenuhi secara optimal, dikarenakan beberapa kendala, di antaranya biaya, tata ruang dan struktur bangunan yang kurang mendukung. Sebaliknya, perancangan tata ruang, struktur, sirkulasi dan persyaratan ruang dalam setiap sarang semut selalu sesuai dengan kebutuhan koloni itu. Terdapat sebuah ruang pemanas sentral, tempat semut-semut mencampur potongan daun dan ranting yang menghasilkan panas tertentu dan menjaga suhu sarang antara 20 sampai 30 derajat. Selain itu, terdapat pula sekat luar yang terdiri dari potongan cabang dan ranting yang selalu diawasi oleh semut pekerja. Sekat luar ini sangat efektif dalam melindungi sarang dari hujan, angin dan panas yang berlebihan.
2. RAYAP
Semua orang mungkin terkejut bila menyaksikan sarang rayap yang didirikan di tanah. Sarang-sarang ini merupakan keajaiban arsitektur, yang tingginya mencapai 5 atau 6 meter.
Bila anda bandingkan ukuran rayap dan sarangnya, akan anda dapati bahwa rayap itu telah berhasil merampungkan proyek arsitekturnya yang berukuran 300 kali lebih besar daripada dirinya sendiri. Namun yang lebih aneh lagi ialah bahwa rayap-rayap itu buta.
Orang yang tak pernah melihat sarang besar yang dibangun oleh rayap buta mungkin mengira bahwa sarang itu terbuat dari gundukan pasir yang saling bertumpukan. Akan tetapi, sarang rayap membuktikan rancangan yang mengagumkan yang tak terbayangkan oleh benak manusia; di dalamnya terdapat saluran-saluran yang saling berhubungan, lorong-lorong, sistem ventilasi, langsiran produksi cendawan khusus, dan pintu keluar pengaman.
Jika anda mengumpulkan ribuan orang buta dan memberi mereka semua jenis peralatan teknik, anda tak akan pernah bisa membuat mereka menyusun sarang yang serupa dengan yang dibuat oleh sekumpulan rayap. Jadi, pikirkan saja:
Bagaimana bisa seekor rayap yang panjangnya 1-2 cm mempelajari informasi rekayasa dan arsitektur yang dibutuhkan untuk memuluskan rancangan tersebut?
Bagaimana bisa ribuan ekor rayap buta mengelola pekerjaan secara serasi untuk membangun bangunan ini yang merupakan keajaiban artistik
Jika anda belah sarang rayap menjadi dua pada tahap awal pembangunannya, dan kemudian menyatukannya kembali, maka akan anda lihat bahwa semua gang, saluran, dan jalan saling bersesuaian. Bagaimana kejadian ajaib ini bisa dijelaskan?
Kesimpulan yang harus ditarik dari contoh ini adalah bahwa Allah telah menciptakan semua makhluk hidup secara unik dan tanpa contoh lebih dahulu. Bahkan satu sarang rayap pun cukup bagi manusia untuk memahami Allah dan yakin bahwa Dialah Yang menciptakan semuanya.
3. LEBAH MADU
Lebah madu adalah salah satu spesies dari lebah yang membangun sarangnya dari lilin yg berasal dari nektar bunga yang lalu diproduksi menjadi lilin oleh tubuh lebah sendiri. Sarang lebah sendiri selalu memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Mari kita bandingkan dengan bentuk-bentuk yang lain. Andaikan lebah membangun kantung-kantung penyimpan tersebut dalam bentuk tabung, atau seperti prisma segitiga, maka akan terbentuk celah kosong di antara kantung satu dan lainnya, dan lebih sedikit madu tersimpan di dalamnya. Kantung madu berbentuk segitiga atau persegi bisa saja dibuat tanpa meninggalkan celah kosong. Tapi di sini, ahli matematika menyadari satu hal terpenting. Dari semua bentuk geometris tersebut, yang memiliki keliling paling kecil adalah heksagonal. Karena alasan inilah, walaupun bentuk-bentuk tersebut menutupi luasan areal yang sama, material yang diperlukan untuk membangun bentuk heksagonal lebih sedikit dibandingkan dengan persegi atau segitiga. Singkatnya, suatu kantung heksagonal adalah bentuk terbaik untuk memperoleh kapasitas simpan terbesar, dengan bahan baku lilin dalam jumlah paling sedikit.
Lebah juga menghitung besar sudut antara rongga satu dengan lainnya pada saat membangun rumahnya. Suatu rongga dengan rongga di belakangnya selalu dibangun dengan kemiringan tiga belas derajat dari bidang datar. Dengan begitu, kedua sisi rongga berada pada posisi miring ke atas. Kemiringan ini mencegah madu agar tidak mengalir keluar dan tumpah.
4. BERANG – BERANG
Kalau kita lihat hewannya jelek seperti itu... namun mempunyai daya pikir yang ulung dalam segi pembangunan. Bendungan berang–berang dibuat sebagai perlindungan terhadap predator, seperti coyotes, serigala dan beruang, dan untuk memberikan kemudahan akses ke makanan selama musim dingin. Berang–berang selalu bekerja di malam hari dan produktif pembangun, membawa lumpur dan batu dengan bagian depan dipagari dengan kayu yg dipotong dengan gigi. Karena itu, menghancurkan sebuah bendungan beaver tanpa mengeluarkan berang–berang sulit, terutama jika bendungan hilir adalah sebuah penginapan aktif. Berang–berang dapat membangun dasar seperti bendungan dalam semalam.
Setelah bendungan besar sudah selesai dibangun, maka terbentuklah danau dengan air yang tenang, dan berang-berang pun siap untuk membuat sarangnya. Sarang tersebut terletak di salah satu sisi danau yang dekat dengan tepian. Jika dilihat dari atas, sarang tersebut seperti gundukan kayu yang ditata dengan sangat rapi. Jalan masuk ke dalam sarang hanya dibuat satu, yaitu di bawah permukaan air. Hewan ini juga membuat terowongan rahasia untuk mencapai sarangnya. Terowongan ini berujung pada suatu tempat tersembunyi di atas permukaan air. Di tempat itulah keluarga berang-berang tinggal di bilik yang kering dan aman
Bahkan, sejumlah berang-berang membuat sarangnya hingga dua tingkat. Seperti tempat tinggal manusia, lantai pertama sarang berang-berang digunakan untuk jalan masuk dan ruang tamu. Lantai dua difungsikan sebagai ruang makan dan ruang tidur. Serta dilengkapi dengan dua jalan masuk bawah air dan satu lubang angin yang terletak di bagian paling atas. Selain nyaman, desain sarang berang-berang juga melindungi dari bahaya predator seperti rubah, serigala dan beruang.
Berang-berang mampu membangun bendungan hebat yang kebanyakan manusia tidak akan mampu melakukannya tanpa pendidikan dan pelatihan khusus. Tuhan telah memberikan ilmu-Nya sehingga berang-berang dapat membuat suatu bangunan yang menakjubkan.
5. BURUNG PENENUN
Burung penenun membangun sarang permanen pada pohon dan objek lainnya yang tinggi. Sarang ini akan cukup besar untuk rumah puluhan keluarga burung, berisi beberapa generasi sekaligus.
Sarang yang sangat terstruktur memberikan burung rasa yang lebih nyaman dibanding kondisi di luar. Pusat kamar tetap panas dan digunakan untuk malam hari dan mengerami telur. Luar ruangan yang digunakan untuk berteduh di siang hari.
Burung penenun, juga dikenal sebagai penenun finches. Bentuk Sarang sangat variatif baik dalam ukuran, bentuk, bahan yang dipakai, dan ilmu pengetahuan tentang teknik konstruksi dari jenis ke jenis, bahan untuk membangun sarang meliputi serabut daun, ilalang, dan ranting.
Banyak jenis menenun mempergunakan serabut daun, meskipun sarang burung penenun biasanya berbentuk seperti kepala kerbau, berbentuk pentung berantakan ada juga yang beberapa berbentuk bola. Burung Penenun berasal dari Afrika membangun sarangnya seperti rumah / apartemen, dimana tedapat kurang lebih 100 sampai 300 pasangan yang menghuni sarang tersebut deangan ruang terpisah membentuk kamar-kamar .
Burung penenun adalah arsitek dari dunia burung. Tempat mencari makan burung ini adalah tempat bersemak, akasia berduri.
6. KATAK POHON
Adalah katak yang hidup di hutan hujan tropis di Afrika Tengah . Its upper body is a brownish color, tinged rust, and it has small dark spots around its head and pelvis. tubuh bagian atas adalah warna kecoklatan, diwarnai karat, dan ada bintik-bintik hitam kecil di sekitar kepala dan panggul. The frog lives in trees, and builds its nest on branches overhanging water. Katak tinggal di pepohonan, dan membangun sarang pada cabang menggantung air. It is called the foam-nest tree frog because its nest consists of air bubbles, wrapped in leaf. Hal ini disebut-sarang busa katak pohon karena sarangnya terdiri dari gelembung udara, dibungkus dengan daun. When its larvae hatch, they fall into the water below, where they grow from tadpoles into frogs. Ketika perusahaan larva menetas, mereka jatuh ke dalam air di bawah, di mana mereka tumbuh dari kecebong menjadi katak. It absorbs moisture off hands when touched. Ia menyerap kelembaban dari tangan bila disentuh. It also changes colour at night in order to be camouflaged. Ini juga perubahan warna pada malam hari agar bisa disamarkan.
Seperti namanya, katak ini biasanya ditemukan di sangat tinggi atau pohon dan tumbuh-tumbuhan yang tinggi. Mereka biasanya tidak turun ke tanah, ketika bertelur mereka membangun busa pada daun, dan selama hidup mereka hingga dewasa jarang sekali meninggalkan pohon. (Bahasanya agak ngacau sedikit sebab hasil traslit)
7. LABA - LABA
Setiap orang telah menjumpai makhluk mungil yang disebut laba-laba berkali-kali dalam hidupnya, baik di rumah, di pedesaan, atau di kebun. Tapi, makhluk kecil ini hanya menarik perhatian serius segelintir orang saja, padahal ia adalah salah satu wujud kesempurnaan ciptaan Allah. Kita perlu mengamati laba-laba ini sedikit lebih dekat untuk melihat kesempurnaan ini.
Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.
Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.
Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.
Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.